Bisa menamatkan tulisan yang akhirnya menjelma menjadi sebuah cerita dalam bentuk novel itu menyenangkan. Tapi kesenangan itu mentok ketika pada akhirnya tulisan itu cuma teronggok dalam tumpukan file pribadi aja. Begitulah nasib dari 'Bingo!' novel pertama yang gue tulis sejak memutuskan resign dari pekerjaan. Saat itu menulis gue jadikan hobi untuk mengisi waktu luang aja. Biar gak jenuh sama urusan rumah tangga dan urusan anak-anak yang gak ada habisnya. Ditambah udah gak ada lagi temen ngobrol diskusi yang seru seperti saat gw masih aktif ngantor dulu. Nah, ketika menulis itulah gue ngerasa bisa asyik lagi seperti sedang ngobrol dan menceritakan apa yang ada di kepala gue, bedanya kali ini yang 'dengerin' si laptop :)
Tulisan itu pun akhirnya gue kirimin ke penerbit mayor dan ditolak. Hehehe. Gue beberapa kali mengalami penolakan. Kecewa itu pasti, manusiawilah. Gue juga gak kaget kok sama penolakan mereka. Maklum, menembus penerbit mayor itu kan gak segampang menjetikkan jari. Apalagi untuk penulis pemula yang belum punya nama dan karya sebelumnya seperti gue, hehehe.
Akun media sosial yang kita miliki pun berpengaruh loh terhadap keputusan penerbit untuk menerima naskah kita. Semakin aktif dan semakin banyak folower yang kita miliki di media sosial menambah penilaian mereka dan selama tulisan kita cocok aja sama selera pasar, peluang diterimanya besar. Masalah konten cerita mah bisa dibantu poles kok sama tim penerbit. Sementara akun medsos yang gue punya followernya masih sedang-sedang saja dan gue pun kurang lihai mengaktifkannya. Hahaha.
Gue menyadari kelemahan gue yang mungkin kurang peka sama masalah selera pasar itu. Gue lebih fokus sama apa yang gue tulis. Gue nulis apa yang gue sukai dan pahami. Mungkin karena baru dalam tahap hobi, jadi gue nulis ya baru dalam tahap senang-senang... maksudnya senang-senang di sini belum sampai tahap mikirin secara serius tulisan gue bakal cocok apa nggak sama selera oranglain kebanyakan. Yang penting gue tetap jaga kualitasnya, gak cuma asal nulis gitu aja. Novel kan bisa juga sebagai alat untuk menyampaikan opini kita terhadap sesuatu. Juga bisa menjadi alat penyampaian sebuah pesan bagi pembacanya. Nah, dalam novel ini gue membawa tema tentang dunia perencanaan keuangan yang belum banyak diangkat dalam novel lain pada umumnya. Betapa uang sangat erat kaitannya dengan kehidupan dan kenyamanan dalam sebuah hubungan percintaan. Bagaimana kita melihat uang sebagai alat untuk mencapai kenyamanan, bukan justru menjadikannya tujuan yang malah pada akhirnya akan menghilangkan kenyamanan hidup kita, bahkan parahnya justru menghancurkan impian sejati kita. Uang memang bukan segalanya, tapi segalanya akan sulit kalau tak ada uang. Semua itu kembali pada bagaimana kita mengatur prioritas kehidupan dan keuangan kita. *wink
Gue sempat gak pede dan down ketika ngalamin beberapa kali penolakan dari penerbit mayor. Meskipun gue tau kalo yang gue alami ini gak ada apa-apanya dibanding yg udah dialami penulis besar lainnya yang ditolak puluhan kali sebelum akhirnya karya mereka meledak jadi mega bestseller di berbagai penjuru dunia. Tapi perasaan sedih itu pasti muncul, semua penulis pasti merasakannya ketika terjadi penolakan untuk ke sekian kali. Iya kan? Ah. Sudahlah! Namanya juga usaha :)
Yep. Menerbitkan buku melalui penerbit mayor itu butuh kesabaran super dan waktu yang panjang, umumnya bukan cuma bulanan, melainkan tahunan. Jujur aja, melelahkan. Dudududu. Sampai akhirnya gue mempertimbangkan pilihan lain untuk menerbitkan buku secara indie. Gue pun gak sengaja membaca di sini mengenai proses penerbitan buku secara indie yang gratis, mudah, dan cepat. Tambah semangat lagi setelah membaca ini. Tentunya banyak alternatif penerbit lain yang menawarkan jasa menerbitkan buku secara indie. Googling aja dengan keyword menerbitkan buku secara indie, pasti langsung berentetetan info yang muncul. *Iyalah sudah tahu kaleeee
Alternatif menerbitkan buku secara indie ini pastilah ada plus minusnya. Setidaknya, bisa jadi batu loncatan buat penulis pemula. Namun pilihan menerbitkan buku secara indie, tetap kudu diiringi dengan usaha serius menjaga kualitas tulisan, loh. Bukan cuma untuk sekedar terbit aja. Selanjutnya pun tetap semangat dan mencoba terus bersaing menembus penerbit mayor :)
Nah, terakhir saatnya gue buat promosi. hehehehe. #halah
Novel 'Bingo!' bisa kalian dapatkan dengan membeli via online melalui :
Pemesanan via WhatsApp 081290461162 atau SMS 081287602508 Guepedia dengan format pemesanan Nama#Alamat#BINGO!#Jumlah Buku
Tokopedia https://www.tokopedia.com/
Bukalapak https://www.bukalapak.com/p/
Elevenia http://www.elevenia.co.id/prd-
Jualo.com
https://www.jualo.com/jakarta/
olx.co.id
http://olx.co.id/iklan/bingo-
Dinomarket.com http://www.dinomarket.com/
Popazop.com http://www.popazop.com/
Hargabukuonline.com http://hargabukuonline.com/
Guepedia.com http://store.guepedia.com/
Kaskus.co.id
http://fjb.kaskus.co.id/
Fjb.net http://forumjualbeli.net/
Indonesiindonesia.com
http://indonesiaindonesia.com/
Google PlayStore : Dalam proses verifikasi